Selasa

Windows 8


Windows 8 adalah nama kode untuk versi mendatang dari Microsoft Windows, serangkaian sistem operasi yang diproduksi oleh Microsoft untuk digunakan pada komputer pribadi, termasuk komputer rumah dan bisnis, laptop, netbook, tablet PC, server, dan PC pusat media. Sistem operasi ini menggunakan mikroprosesor ARM selain mikroprosesor x86 tradisional buatan Intel dan AMD. Antarmuka penggunanya diubah agar mampu digunakan pada peralatan layar sentuh selain mouse dan keyboard.
Microsoft belum mengumukan tanggal distribusi Windows 8, meski sejumlah kantor berita menduga sistem operasi ini akan tersedia pada akhir 2012.

Windows 8 sudah menarik perhatian banyak orang. Tak ayal, banyak juga yang menerka-nerka tentang fasilitas dan kemampuan yang bakal ada di Windows 8. Situs The Windows Club (www.thewindowsclub.com) sempat menguak sedikit tentang Windows anyar ini, seperti apa?
 
Windows 8 memiliki antarmuka yang cukup cantik serta dioptimalkan untuk perangkat berlayar sentuh (touch screen), Microsoft menyebutnya sebagai gaya Metro (Metro style). Semua kontrol di Windows 8 sepertinya akan menyenangkan jika dilakukan lewat sentuhan. Begitupun dengan “rasa” browsing dengan Internet Explorer yang meletakkan tampilan situs tepat di tengah perangkat yang menggunakan Windows. Meski demikian, Windows 8 tetap dapat dipakai di perangkat PC desktop biasa dengan memakai mouse.
  Aplikasi-aplikasi di Metro disebut-sebut lebih mudah “diajak” kerjasama serta dapat berkomunikasi antara satu dengan lainnya dengan lebih baik. Sebagai contoh, kita bisa dengan mudah memilih lalu mengirim foto lewat email dari tempat berbeda, seperti: Facebook, Flickr (portal foto online) atau dari hard disk. File foto tadi, berikut file-file data lain, dengan mudah bisa disinkronisasikan ke perangkat lain yang menggunakan Windows 8 melalui internet (cloud) dengan bantuan layanan Sky Drive dari Microsoft.

SEJARAH
Di 2011 Consumer Electronics Show di Las Vegas, Microsoft Mengumumkan Bahwa akan mensertakan dukungan untuk sistem-di-chip (System-on-a-chip) (SoC) dan mobile ARM processors di Windows 8.
Versi 32-bit Milestone 1, build 7850, dengan tanggal build 22 September 2010, telah dibocorkan ke BetaArchive, sebuah komunitas beta luring, yang tidak lama kemudian bocor untuk P2P / jaringan berbagi torrent pada 12 April 2011. Milestone 1 Mensertakan antarmuka 'ribbon' seperti yang dimiliki Microsoft Office 2010 untuk Windows Explorer, sebuah Pembaca PDF yang disebut Modern Reader, pembaharuan task manager yang disebut Modern Task Manager, dan ISO Mounting Bawaan.
Versi 32-bit Milestone 2, build 7955, dibocorkan ke BetaArchive pada 25 April 2011. Fitur build ini adalah sebuah 'pattern login' baru dan seterusnya.
Versi 64-bit Milestone 3, build 7959, dibocorkan lagi ke BetaArchive pada 1 May 2011. build ini dianggap penting sebagai bocoran publik pertama Windows Server 8, serta build 64-Bit yang pertama kali bocor.

Persyaratan Perangkat Keras
Persyaratan sistem untuk Windows Developer Preview sama seperti persyaratan Windows 7.[3]
Persyaratan minimal Windows Developer Preview
Arsitektur
x86 (32-bit)
x86-64 (64-bit)
x-86 1 GHz
x86-64 1 GHz
1 GB
2 GB
Prosesor grafis DirectX 9 dengan driver WDDM model 1.0
(Tidak terlalu perlu; hanya diperlukan untuk Aero)
16 GB
20 GB
Layar multisentuh juga dibutuhkan untuk menikmati keuntungan fitur sentuhnya. Untuk UI Metro dibutuhkan resolusi 1024x768; jika persyaratan ini tidak terpenuhi, hanya desktop tradisional Windows yang dapat digunakan.

Penyempurnaan Windows 7
Kalau kamu mengatan WIndows 7 adalah “keren”, maka Windows 8 merupakan penyempurnaan dari kata “keren” tadi. Perbaikan kinerja, keamanan, privasi, serta reliabilitas sistem adalah beberapa landasan utama yang disempurnakan dari Windows 7 untuk kemudian disuguhkan di Windows 8. Di versi anyar ini pula Microsoft menyempurnakan Task Manager-nya, Windows Explorer-nya, serta fleskibilitas yang lebih baik buat yang mau menggunakan banyak layar monitor (multi screen).

Bagaimana dengan kebutuhan hardware?
Pertanyaan di atas banyak dilayangkan oleh penggila Windows dengan sistem lawas. Tapi sebelumnya PCplus kasih info dulu nih kalau Windows 8 nantinya bisa berjalan di beragam sistem dengan beragam ukuran layar. Ia mendukung prosesor berbasis arsitektur ARM dan prosesor  x86 (termasuk 32bit dan 64bit). Ini berarti selain di tablet PC Windows 8 juga bisa dijalankan di netbook, notebook atau desktop PC. Bahkan Microsoft mengklaim produknya ini bisa dijalankan mulai dari tablet berukuran 10 inci sampai layar berdefinisi tinggi ukuran 27 inci.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Windows_8,
              http://www.tabloidpcplus.com



Kamis

Teknologi Touchscreen


Teknologi Tuochscreen
Touchscreen atau touch panels, atau touch monitor merupakan sebuah perangkat komputer yang biasanya digunakan untuk menampilkan informasi grafikal dan visual yang merupakan output dari sebuah perangkat komputer. Namun, yang membedakannya dengan monitor atau layar televisi biasa adalah apa yang ditampilkan di dalamnya dapat secara langsung berinteraksi fisik dengan penggunanya. Maksudnya, Anda dapat langsung menyentuh layar penampil tersebut dengan tangan atau alat bantu untuk mengakses apa yang ditampilkan di dalamnya.
Cara Kerja Touchscreen
Sebuah layar touchscreen yang paling sederhana terdiri dari tiga buah komponen utama dalam bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut:
Touch Screen
  1. Touch Sensor
  2. Controller
  3. Software driver
Touch Sensor
Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga merupakan sensor sentuh.

Controller
Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhan tersebut.

Software driver
Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat komputer atau PC Anda yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan.

Teknologi Touchscreen
Berikut ini adalah beberapa teknologi touchscreen yang masing-masing memiliki fungsi dan kegunaannya tersendiri dalam aplikasinya:
  1. Capasitive Touchscreen
  2. Surface Wave Touchscreen
  3. Resistive Touchscreen
Resistive Touchscreen
Touchscreen yang termasuk dalam jenis ini adalah touchscreen yang layarnya dilapisi oleh sebuah lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan lapisan resistif adalah lapisan yang menahan arus listrik. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sebuah bintik-bintik transparan pemisah, jadi lapisan ini pasti terpisah satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan konduktif tersebut juga mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi.

Ketika terjadi sentuhan kedua lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak langsung secara fi sik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif maka akan terjadi gangguan pada arus listrik referensi tersebut. Efek dari gangguan ini pada lapisan konduktif adalah akan terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi.

Informasi sentuhan tadi diolah secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian informasi ini diintegrasikan dengan program lain sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan.

Touchscreen monitor yang dirancang dengan menggunakan media jenis ini secara umum cukup nyaman digunakan, namun ada juga kekurangan dari teknologi ini. Layar yang dihasilkan oleh teknologi ini hanya memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75% saja, sehingga monitor akan tampak kurang jernih.

Kelemahan yang lainnya monitor dengan teknologi touchscreen ini sangat rentan dan lemah terhadap sentuhan benda-benda yang agak tajam, sehingga penggunanya harus diekstra hati-hati. Teknologi ini tidak akan terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya debu atau air, namun touchscreen ini akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu menggunakan jari tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus. Sangat cocok digunakan untuk keperluan di dalam dunia industri seperti di pabrik, laboratorium, dan banyak lagi.

Surface Wave Touchscreen
Teknologi touchscreen yang satu ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik. Selain itu dilengkapi juga dengan sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang ultrasonic tetap berada pada area layar monitor. Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.

Perubahan gelombang ultrasonik yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan diterjemahkan ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah menjadi sebentuk data yang akan di teruskan ke controller untuk diproses lebih lanjut.

Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan Anda yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat Anda gunakan.

Touchscreen jenis ini diklaim sebagai jenis touchscreen yang paling canggih dan memiliki banyak keunggulan daripada kedua jenis touchscreen lainnya. Karena tidak menggunakan bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen, sehingga lebih jernih dan terang dibandingkan dengan Resistive touchscreen. Tanpa adanya lapisan sensor juga membuat touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan tahan lama karena tidak akan ada lapisan yang dapat rusak atau haus ketika di sentuh, tidak ada lapisan yang akan rusak ketika terkena air, minyak, debu, dan banyak lagi.

Namun touchscreen ini juga bukannya tanpa kelemahan. Meskipun secara fisik kebal terhadap gangguan elemen-elemen luar, kinerja dari touchscreen ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya. Sedikit saja terdapat debu atau benda lain yang menempel di atasnya maka touchsreen dapat mendeteksinya sebagai suatu sentuhan. Sensor-sensor ultrasonicnya akan langsung bekerja dengan baik. Maka itu touchscreen jenis ini harus dijaga dengan ekstra hati-hati. Touchscreen jenis ini sangat cocok digunakan pada ruangan training komputer, keperluan dalam ruangan untuk menampilkan informasi dengan sangat jernih dan tajam, presentasi dalam ruangan, dan banyak lagi.

Capasitive Touchscreen
Touchscreen jenis ini memiliki cara kerja yang cukup rumit, namun sangat andal dalam ketahanan dan kejernihannya. Capasitive touchscreen memiliki sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel touchscreen ini dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang dapat meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.

Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi. Ketika jari tangan Anda menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke sebuah controller. Controller ini berfungsi untuk meneruskan informasi tersebut ke mesin pengalkulasi posisi dari gangguan atau sentuhan tersebut. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.

Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.

Capasitive touchscreen sangat berbeda dengan kedua jenis touchscreen sebelumnya. Touchscreen jenis ini baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari-jari Anda. Tidak seperti Resistive atau Surface wave yang dapat disentuh dengan jari tangan ataupun stylus, touchscreen ini hanya dapat dioperasikan dengan jari saja. Tetapi dengan adanya sifat seperti ini, maka touchscreen ini tidak mudah terpengaruh oleh gangguan dari benda-benda lain di atasnya seperti misalnya debu atau air.

Tampilan layarnya pun sangat jernih daripada jenis Resistive touchscreen sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales, dan banyak lagi.

Kekurangan layar sentuh
Namun touchscreen ini juga bukannya tanpa kelemahan. Meskipun secara fisik kebal terhadap gangguan elemen-elemen luar, kinerja dari layar sentuh ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya.
 
              http://www.bloginformasiteknologi.blogspot.com